musik

Sabtu, 08 April 2017

Tokhtor sumatera


 Tokhtor sumatera
 
Hasil gambar untuk tokhtor sumatera


Tokhtor sumatera (Carpococcyx viridis) adalah burung endemik Sumatera termasuk dalam 18 burung paling langka di Indonesia. Burung Tokhtor sumatera didaftar sebagai satwa Kritis yakni status konservasi dengan keterancaman paling tinggi. Diduga populasinya tidak mencapai 300 ekor. Burung Tokhtor Sumatera pernah dianggap punah karena sejak terdiskripsikan pada 1916 tidak pernah dijumpai lagi, baru pada November 1997 seekor Tokhtor Sumatera berhasil difoto untuk pertama kalinya oleh Andjar Rafiastanto. Photo selanjutnya terjadi pada tahun 2006, perangkap kamera survei untuk harimau dekat dengan Taman Nasional Kerinci Seblat dapat mengambil gambar dari burung Tokhtor Sumatera,
Burung ini merupakan satu dari tiga spesies Tokhtor yang ada di dunia selain Tokhtor Kalimantan (Carpococcyx radiceus) yang endemik Kalimantan dan Coral-billed Ground-cuckoo (Carpococcyx renauldi) yang terdapat di Thailand dan Vietnam. Dulunya, Tokhtor Sumatera dan Tokhtor Kalimantan dianggap sebagai satu spesies yang sama yang dinamai Tokhtor Sunda.

Ciri-ciri

Burung Tokhtor sumatera merupakan burung penghuni permukaan tanah dengan ukuran tubuh yang besar mencapai 60 cm. Kaki dan paruh berwarna hijau. Mahkota hitam, sedangkan mantel, bagian atas, leher samping, penutup sayap dan penutup sayap tengah berwarna hijau pudar. Bagian bawah tubuh berwarna coklat dengan palang coklat kehijauan luas. Sayap dan ekor hitam kehijauan mengilap. Tenggorokan bawah dan dada bawah hijau pudar, bagian bawah sisanya bungalan kayu manis, sisi tubuh kemerahan. Kulit sekitar mata berwarna hijau, lila dan biru.
Burung Tokhtor sumatera hidup di permukaan tanah dan memakan vertebrata kecil dan invertebrata besar. Burung endemik Sumatera yang sangat langka dan terancam punah ini termasuk binatang pemalu.

ANGGREK LARAT


 ANGGREK LARAT
 Hasil gambar untuk anggrek larat (dendrobium bigibbum)

 Anggrek larat adalah salah satu bunga identitas Indonesia khususnya di Maluku.[1] Tumbuhan ini memiliki nama ilmiah Dendrobium phalaenopsis.[1] Anggrek larat memiliki dua persamaan nama yaitu Vappodes phalaenopsis dan Dendrobium bigibbum.[1] Tanaman berbunga indah ini termasuk dalam suku Orchidaceae.[2] Anggrek larat termasuk tanaman langka dan dilindungi.[1] Nama anggrek larat diambil dari nama Pulau Larat yang ada di Kepulauan Maluku.[1] Pulau Larat adalah pulau dimana anggrek larat pertama kali ditemukan.[1] Seperti halnya anggrek lainnya, anggrek larat juga termasuk tumbuhan epifit.[2] Jenis bunga ini dalam Bahasa Inggris disebut cooktown Orchid.[2]

Habitat

Habitat asli anggrek larat ialah daerah agak kering dengan ketinggian 400 meter diatas permukaan laut.[2] Anggrek larat tumbuh di daerah dengan suhu antara 50F hingga 90F.[3] Apabila tanaman ini berada pada suhu yang sedikit lebih tinggi atau rendah tanaman masih tetap toleran dan tidak menimbulkan efek buruk bagi tanaman.[4] Tanaman endemik Maluku ini dapat hidup pada kelembaban antara 50% dan 60%.[3] Secara umum dapat dikatakan bahwa anggrek larat hidup pada kelembaban rendah dan agak kering.[4] Suhu dingin yang lembab dapat menyebabkan tanaman anggrek larat yang sedang berbunga menjadi busuk.[4]

Penanaman

Budidaya anggrek larat kini sudah mulai dilakukan supaya tanaman ini tidak punah.[1] Pembudidayaan anggrek sebaiknya dilakukan pada lahan yang terkena sinar matahari langsung saat pagi hari.[5] Lahah yang digunakan untuk menanam anggrek seharusnya di beri semacam tirai untuk menaungi tanaman saat matahari mulai menyengat.[5] Meskipun membutuhkan sinar matahari langsung, anggrek larat juga tidak tahan apabila terlalu panas, jadi saat suhu sangat panas disiang hari sebaiknya dipindah ke tempat yang lebih teduh.[5]
Anggrek larat termasuk dalam tumbuhan hidjau yang hijau sepanjang tahun.[5] Meskipun habitatnya pada tempat yang agak kering tetapi tanaman ini harus segera disiram saat mendekati kekeringan.[5] Penyiraman sebaiknya dilakukan dua hari sekali atau lima hari sekali melihat kondisi tanaman.[5]
Proses pemumukan diperlukan supaya anggrek larat dapat tumbuh dengan subur.[6] Pupuk yang baik untuk anggrek jenis ini adalah makanan hijau dari hutan.[6] Apabila penyiraman menggunakan keran atau air sumur maka tanaman tersebut sebaiknya dipupuk dua atau tiga kali saat bulan dengan suhu panas dan setiap bulan sekali saat musim hijan atau saat udara memiliki udara lembab.[6]
Anggrek larat dapat ditanam di dalam pot dengan menggunakan media tanam kasar.[7] Media tanam kasar tersebut adalah terdiri dari campuran kayu cemara, potongan kulit kayu, perlite, dan arang.[7] Media tanam diganti saat mulai longgar dan mulai membusuk.[7] Tanaman anggrek larat yang masih muda membutuhkan banyak air sedangkan yang sudah dewasa sedikit membutuhkan air.[7] Pot yang dapat digunakna adalah pot dari plastik atau gerabah.[7]

Bunga

Bunga anggrek larat berwarna ungu muda, putih, serta kombinasinya.[4] Mahkota bunga terdiri dari enam bagian mahkota bunga.[3] Bunga anggrek larat tersusun pada satu tangkai panjang.[3] Setiap satu tangkai panjang ini terdapat banyak mkuntum bunga.[3]

Daun

Semaik sehat daun tanaman anggrek larat, maka bunganya juga akan mekar dengan baik. Daun anggrek larat berbentuk panjang dnegan daging daun yang tebal.[3] Daun anggrek larat ini memiliki tekstur kaku dengan warna mulai dari hijau muda hingga hijau tua serta mengkilat dibagian permukaan daun.[3] Daun tersusun melekat pada batang, saling melekan dengan daun lain.[3]

Gajah sumatera


 Hasil gambar untuk gajah sumatera


 Gajah sumatera adalah subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat di pulau Sumatera. Gajah sumatera berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah india. Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000 sampai 2700 ekor gajah sumatera yang tersisa di alam liar berdasarkan survei pada tahun 2000. Sebanyak 65% populasi gajah sumatera lenyap akibat dibunuh manusia, dan 30% kemungkinan dibunuh dengan cara diracuni oleh manusia. Sekitar 83% habitat gajah sumatera telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif.
Gajah sumatera adalah mamalia terbesar di Indonesia, beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 meter pada bahu. Periode kehamilan untuk bayi gajah sumatera adalah 22 bulan dengan umur rata-rata sampai 70 tahun. Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain. Telinga yang cukup besar membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi panas tubuh. Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air dengan cara memegang atau menggenggam bagian ujungnya yang digunakan seperti jari untuk meraup.

SEDAP MALAM


 SEDAP MALAM

 Hasil gambar untuk deskripsi jawa timur - sedap malam (polianthes tuberosa


 Sedap malam (Polianthes tuberosa, bahasa Melayu: sundal malam) adalah tumbuhan hijau abadi dari suku asmat Minyak dari bunga ini digunakan dalam pembuatan parfum. Nama tuberosa menunjukkan bahwa tumbuhan ini memiliki umbi (tuber). Saat ini dikenal sekitar 12 spesies dari genus Polianthes.
Bunga sedap malam biasa mekar di malam hari. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Meksiko. Bangsa Astek mengenalnya dengan nama omixochitl, "bunga tulang".

Tanaman sedap malam.
Nama bunga ini di India bagian timur adalah ratkirani, yang berarti "ratu malam". Di Singapura bunga ini dinamakan xinxiao, yang berarti "tempat ngengat hinggap". Di Persia, bunga ini disebut maryam, yang merupakan nama umum bagi anak perempuan. Bunga ini juga digunakan di Hawaii untuk pengantin dan dahulu di zaman Viktoria digunakan sebagai bunga kuburan. Harum bunga ini digambarkan sebagai kompleks, eksotis, manis, dan khas bunga.
Tanaman ini tumbuh hingga 45 cm dan menghasilkan rumpun bunga putih. Daunnya panjang dan berwarna hijau muda yang mengumpul di pangkal batangnya.

SURILI



 SURILI
 
Hasil gambar untuk surili sumatera


Surili adalah grup monyet Dunia Lama dan membuat genus Presbytis. Mereka hidup di bagian selatan semenanjung Malaya, di Sumatra, Borneo, Jawa, dan pulau kecil di sekitarnya. Umumnya warna tubuh Surili dewasa mulai dari kepala sampai bagian punggung hitam atau coklat dan keabuan, sedangkan warna rambut jambul dan kepala berwarna hitam. Rambut yang tumbuh di bawah dagu, dada dan perut, bagian dalam lengan kaki dan ekor, berwarna putih. Warna kulit muka dan telinga hitam pekat agak kemerahan. Anak yang baru lahir berwarna putih dan memiliki garis hitam mulai dari kepala hingga bagian ekor.
Kehidupan : Surili menempati hutan primer dan sekunder mulai dari hutan pantai hingga hutan pegunungan pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Komposisi pakan Surili terdiri dari daun muda atau kuncup daun (64%), buah dan biji (14%), bunga (7%), dan sisanya (15%) berbagai jenis makanan lain seperti serangga.

BUNGA ASHAR


BUNGA ASHAR
 

Hasil gambar untuk - Bunga asar (Mirabilis jalapa)[13]


 Bunga ashar dikenal juga sebagai kembang pukul empat atau Four o’clock plant yang dalam bahasa latin disebut Mirabilis jalapa L. Meskipun bunga ashar atau kembang pukul empat bukan bunga asli Indonesia melainkan berasal dari Meksiko, namun bunga ashar ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Lampung. Dinamakan bunga ashar atau asar dan kembang pukul empat disebabkan karena kebiasaan bunga ini yang mekar pada sore hari sekitar pukul empat sehingga pada jaman dulu masyarakat Lampung menggunakannya sebagai pertanda masuknya waktu sholat Ashar. Karena itu bunga ashar atau kembang pukul empat sering ditanam di pekarang atau di depan surau.

Tumbuhan hias ini sering disebut juga sebagai kederat, segerat, tegerat (Jawa), noja (Bali), pukul ampa (Minahasa), bunga tete apa, bunga-bunga parangghi (Makasar), bunga-bunga parengki (Bugis), lore laka (Timor), kupa oras (Ambon), Cako rana (Ternate), kembang asar (Lampung), kembang pagi sore, kempang pukul empat, bunga waktu kecil (Melayu). Sedangkan dalam bahasa Inggris bunga ini disebut Four o’clock plant. Nama latin tumbuhan ini adalah Mirabilis jalapa. Nama “Jalapa” diambil dari nama sebuah kota di Meksiko. Sinonimnya antara lain Jalapa congestaNyctago jalapae (L.) DC., Mirabilis xalapaMirabilis suaveolens Billb. ex Beurl., dan Mirabilis planiflora Trautv. Moench, Noronha.

Ciri-ciri Bunga Ashar. Tumbuhan hias ini mempunyai bunga berbentuk menyerupai terompet kecil. Warna bunganya beraneka ragam sesuai dengan jenisnya. Ada yang merah, putih, kuning, bahkan kadang-kadang dalam satu pohon terdapat warna campuran. Batang bunga ashar (Mirabilis jalapa) tegak, bulat, permukan licin, dan bercabang-cabang dengan tinggi sekitar 50-80 cm. Daunnya berbentuk hati dengan ujung runcing. Panjang daunnya sekitar 3 – 15 cm dengan lebar antara 2 – 9 cm. Bijinya berbentuk bulat berkerut. Pada waktu muda bijinya berwarna hijau, kemudian berubah menjadi hitam kehitaman. Akhirnya pada saat matang bewarna hitam sepenuhnya.

Meskipun bukan tumbuhan asli Indonesia, tetapi bunga ashar sekarang tumbuh tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Tanaman yang kemudian ditetapkan menjadi bunga khas provinsi Lampung ini dapat tumbuh pada dataran rendah hingga daerah berketinggian 1.200 meter dpl. Perbanyakan tumbuhan ini dapat dilakukan dengan biji. Salah satu manfaat bunga ashar adalah sebagai tanaman obat. Beberapa bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai obat antara lain daun Mirabilis jalapa yang berkhasiat sebagai obat bisul dan akarnya yang dapat digunakan untuk mengobati sembelit dan bengkak. Manfaat lain adalah bijinya yang dapat dijadikan bedak setelah menambahkannya dengan bahan-bahan lain.



Elang Flores


Elang Flores
  

Burung elang asli Flores ini merupakan raptor atau burung pemangsa yang paling terancam punah, karena populasinya tidak sampai 250 ekor. Burung yang elok nan gagah ini memiliki ukuran tubuh sedang; tingginya sekitar 55 cm untuk burung dewasa. Kepalanya berbulu putih dan terkadang mempunyai garis-garis berwarna coklat pada bagian mahkota. Tubuhnya berwarna cokelat kehitaman, dan dada burung endemik Flores ini berwarna putih dengan corak merah.
Elang flores atau Spizaetus floris hanya dapat ditemukan di pulau Flores, Sumbawa, Lombok, Satonda, Paloe, Komodo, dan Rinca. Burung ini biasa menghuni hutan-hutan dataran rendah dan hutan submontana hingga ketinggian 1600 meter dpl.

Tokhtor sumatera

 Tokhtor sumatera   Tokhtor sumatera ( Carpococcyx viridis ) adalah burung endemik Sumatera termasuk dalam 18 burung paling langk...